SEGMENTASI PASAR DAN ANALISIS DEMOGRAFI
Segmentasi Pasar dan kepuasan
konsumen
Segmentasi pasar adalah pengelompokkan
pasar menjadi kelompok-kelompok konsumen yang homogen, dimana tiap kelompok
(bagian) dapat dpilih sebagai pasar yang dituju (ditargetkan) untuk pemasaran
suatu produk. Mengingat
luasnya pasar, maka kegiatan segmentasi pasar harus dilakukan dengan maksud dan
tujuan sebagai berikut:
· Pasar
lebih mudah dibedakan
Setiap produk yang
dihasilkan adalah untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Agar produk
tersebut dapat diterima tentunya haruslah sesuai dengan selera konsumen.
Sedangkan dilain pihak dengan keadaan pasar yang heterogen dan selera konsumen
yang selalu berkembang tentunya sulit untuk dapat diikuti oleh perusahaan
secara terus menerus. Dalam hal ini perusahaan akan cenderung mencari
sekelompok konsumen yang sifatnya homogen sehingga lebih mudah untuk memahami
selera konsumen. Dengan demikian pasar lebih mudah dibedakan dengan kelompok
pasar yang lain.
· Pelayanan
kepada pembeli menjadi lebih baik
Dalam memenuhi
kebutuhannya konsumen selalu menginginkan empat hal penting yaitu kualitas
barang yang bagus, harga yang terjangkau serta pelayanan yang baik dan
memuaskan serta ketepatan waktu. Dari keempat hal tersebut yang sangat dominan
adalah perihal pelayanan. Banyak konsumen lari ketempat lain karena masalah
pelayanan. Harga dan kualitas kadang menjadi nomor dua dibanding pelayanan.
Menyadari hal tersebut maka segmentaasi pasar harus dilakukan agar dapat
memberikan pelayanan yang mengarah kepada pasarnya. Bentuk pelayanan yng
diberikan oleh perusahaan adalah menyediakan tempat parkir yang luas dan
gratis. Pelayanan ini juga dimaksudkan untuk menarik perhatian konsumen.
· Strategi
pemasaran menjadi lebih mengarah
Mengingat luas dan
beragamnya pasar konsumen, maka akan sulit untuk melayani semua konsumen yang
sangat heterogen tersebut. Maka dengan melayani konsumen yang sifatnya homogen
maka strategi pemasaran yang direncanakan dapat lebih mengarah dalam menyusun
marketing mix yang meliputi perencanaan produk, harga, distribusi dan
promosinya sehingga menjadi lebih tajam
· Mendesain
Produk
Mendesain produk‐produk
yang lebih responsif terhadap kebutuhan pasar karena hanya dengan memahami
segmen‐segmen yang responsif terhadap suatu
stimuli maka pemasar dapat mendisain produk yang sesuai dengan kebutuhan segmen
ini. Teknik‐teknik riset yang dikembangkan dalam
beberapa tahun terakhir ini seperti Analisis Faktor, Analisis Klaster, Conjoint,
dan Discriminant.
· Menganalisis
Pasar
Segmentasi pasar
membantu pihak manajemen mendeteksi siapa saja yang akan menggerogoti pasar
produknya. Para pesaing itu memiliki kemampuan untuk memberikan alternatif
pilihan produk bagi konsumen dan tidak sekedar menghasilkan produk yang sama.
· Menemukan
Ceruk Peluang (nieche)
Setelah menganalisis
pasar, perusahaan yang menguasai segmen pasar dengan baik akan sampai pada ide
untuk menenmukan peluang. Peluang ini tidak selalu sesuatu yang besar.
· Menguasai
posisi yang superior dan kompetitif
Perusahaan yang
menguasai segmen dengan baik umumnya adalah mereka yang paham betul
konsumennya. Mereka mempelajari pergeseran‐pergeseran
yang terjadi di dalam segmennya.
· Menentukan
Strategi komunikasi yang efektif dan efisien
Komunikasi dengan
konsumen akan lebih efektif jika perusahaan tahu persis siapa segmennya
termasuk warna favoritnya, jenis musik kesukaan, kegiatan sehari‐hari
dan pendapatnya pribadi tentang lingkungan sekitarnya. Aplikasi media iklan pun
akan berbeda‐beda menurut segmennya seperti media
cetak ekslusif tentu cocok dengan segmen premium.
Dasar‐dasar
segmentasi pasar pada pasar konsumen, yaitu:
· Geografi
Segmentasi geografi
akan membagi pasar ke dalam beberapa bagian geografi yang berbeda‐beda
seperti negara, negara bagian, wilayah, kota, dan desa. Perusahaan akan
beroperasi pada satu atau beberapa area geografi yang dipandang potensial dan
menguntungkan.
· Demografi
Dalam segmentasi
demografi, pasar dibagi menjadi grup‐grup
dengan dasar pembagian seperti usia, jenis kelamin, tingkat pendekatan, tingkat
pendidikan, dan agama. Setidaknya ada lima alasan mengapa pendekatan demografi
ini hampir selalu disertakan, antara lain adalah informasi demografi adalah informasi
yang mudah dijangkau dan relatif lebih murah untuk mengidentifikasikan target
market, informasi demografi memberikan insight tentang trend yang sedang
terjadi, meski tidak dapat untuk meramalkan perilaku konsumen, demografi dapat
dilihat untuk melihat perubahan permintaan aneka produk dan yang terakhir
demografi dapat digunakan untuk mengevaluasi kampanye‐kampanye
pemasaran.
· Psikografi
Ciri‐ciri
psikologis berkenaan dengan inner atau kualitas intrinsic dari consumer
individual. Strategi segmentasi konsumen kadang‐kadang
didasarkan pada variabel psikologis yang spesifik. Konsumen dapat dibagi
menurut demografi tetapi seringkali ini tidaklah cukup. Perusahaan ingin tahu
lebih jauh apa sebenarnya yang membuat orang‐orang
yang memiliki usia, penghasilan, pendapatan dan pendidikan yang sama berbeda
dalam merespon suatu stimuli pemasaran. Dalam segmentasi psikografis, perilaku
konsumen diobservasi melalui kelas sosial (social class), gaya hidup
(lifestyle), nilai‐nilai kehidupan yang
dianut (value) dan kepribadian (personality).
Menurut Philip Kotler
(1997:36) tentang Kepuasan Konsumen, yaitu perasaan senang atau kecewa
seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja
(hasil) suatu produk dengan harapannya.
Kepuasan konsumen
terbagi menjadi 2, yaitu:
a) Kepuasan
Fungsional,
merupakan kepuasan yang
diperoleh dari fungsi atau pemakaian suatu produk.
Misalnya : kita meminum
suatu produk untuk menghilangkan rasa dahaga.
b) Kepuasan
Psikologikal,
merupakan kepuasan yang
diperoleh dari atribut yang bersifat tidak berwujud.
Misalnya : Perasaan
bangga karena mendapat pelayanan yang sangat istimewa dari sebuah restoran yang
mewah.
Pengelompokan inilah
yang sering kita dengar sebagai segmentasi pelanggan. Segmentasi ini mutlak
dilakukan secara bervariasi. Dapat di bagi beberapa segmen berdasarkan :
o letak
geografis
o volume
pembelian demografis
o produk
yang dibeli
o sesuai
kebutuhan konsumen
o Pada
umumnya tiap segmen adalah unik dan juga memberi kontribusi yang berbeda
terhadap organisasi.
Segmentasi
dan Profitabilitas
Ada beberapa syarat
segmentasi yang efektif, yaitu:
o Dapat
diukur.
o Dapat
dicapai.
o Cukup
besar atau cukup menguntungkan.
o Dapat
dibedakan.
o Dapat
dilaksanakan.
Profitabilitas
adalah kemampuan perseroan untuk menghasilkan suatu keuntungan dan menyokong
pertumbuhan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Profitabilitas
perseroan biasanya dilihat dari laporan laba rugi perseroan (income statement)
yang menunjukkan laporan hasil kinerja perseroan.
Penggunaan
Segmentasi dalam Strategi Pemasaran
Agar segmen pasar dapat
bermanfaat maka harus memenuhi beberapa karakteristik, diantaranya:
· Measurable,
yaitu ukuran, daya beli, dan profil segmen harus dapat diukur meskipun ada beberapa
variabel yang sulit diukur.
· Accessible,
yaitu segmen pasar harus dapat dijangkau dan dilayani secara efektif.
· Substantial,
yaitu segmen pasar harus cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani
· Differentiable,
yaitu segmen‐segmen dapat dipisahkan secara
konseptual dan memberikan tanggapan yang berbeda terhadap elemen‐elemen
dan bauran pemasaran yang berbeda.
· Actionable,
yaitu program yang efektif dapat dibuat untuk menarik dan melayani segmen‐segmen
yang bersangkutan.
· Langkah
dalam mengembangkan segmentasi, yaitu:
· Mensegmen
pasar menggunakan variabel‐variabel
permintaan, seperti kebutuhan konsumen, manfaat yang dicari, dan situasi
pemakaian.
· Mendeskripsikan
segmen pasar yang diidentifikasikan dengan menggunakan variabel‐variabel
yang dapat membantu perusahaan memahami cara melayani kebutuhan konsumen
tersebut dan cara berkomunikasi dengan konsumen.
Analisis Demografi
Demografi adalah uraian
tentang penduduk terutama tentang kelahiran, perkawinan, kematian, dan migrasi.
Demografi meliputi studi ilmiah tentang jumlah, persebaran geografis, komposisi
penduduk, serta bagaimana faktor‐faktor
ini berubah.
Analisis yang dilakukan
meliputi :
· Pertumbuhan
populasi dunia
· Bauran
umur populasi
· Etnis
dan pasar lain
· Kelompok
pendidikan
Rencana
Perubahan
Analisis konsumen dan
Kebijakan Sosial
Analisis konsumen
berguna untuk melihat bagaimana konsumen mengambil keputusan dan peran
pemasaran di dalamnya. Proses pengambilan keputusan yang dilakukan seseorang
mengalami berbagai tahapan‐tahapan sebagai
berikut:
· Analisis
Kebutuhan.
Konsumen merasa bahwa
dia membutuhkan sesuatu untuk memenuhi keinginannya. Kebutuhan itu bisa
dibangkitkan oleh dirinya sendiri ataupun stimulus eksternal. Stimulus bisa
melalui lingkungan bergaul, sesuatu yang dilihat, ataupun dari komunikasi
produk atau jasa perusahaan lewat media massa, brosur, dan lain‐lain.
· Pencarian
Informasi. Setelah kebutuhan itu dirasakan, konsumen kemudian mencari produk
ataupun jasa yang bisa memenuhi kebutuhannya.
· Evaluasi
Alternatif. Konsumen kemudian mengadakan evaluasi terhadap berbagai alternatif
yang tersedia mulai dari keuntungan dan manfaat yang dia peroleh dibandingkan
biaya yang harus ia keluarkan.
· Keputusan
Pembelian. Konsumen memutuskan untuk membeli merek tertentu dengan harga
tertentu, warna tertentu.
· Sikap
Paska Pembelian. Sikap paska pembelian menyangkut sikap konsumen setelah
membeli produk ataupun mengkonsumsi suatu jasa. Apakah dia akan puas dan
terpenuhi kebutuhannya dengan produk atau jasa tersebut atau tidak.
Analisis Kebijakan
Sosial
Analisis kebijakan
(policy analysis) dapat dibedakan dengan pembuatan atau pengembangan kebijakan
(policy development). Analisis kebijakan tidak mencakup pembuatan proposal
perumusan kebijakan yang akan datang. Analisis kebijakan lebih menekankan pada
penelaahan kebijakn yang sudah ada. Sementara itu, pengembangan kebijakan lebih
difokuskan pada proses pembuatan proposal perumusan kebijakan yang baru. Namun
demikian, baik analisis kebijakan maupun pengembangan kebijakan keduanya
memfokuskan pada konsekuensi‐konsekuensi
kebijakan. Analisis kebijakan mengkaji kebijakan yang telah berjalan, sedangkan
pengembangan kebijakan memberikan petunjuk bagi pembuatan atau perumusan
kebijakan yang baru. Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa analisis
kebijakan sosial adalah usaha terencana yang berkaitan dengan pemberian
penjelasan (explanation) dan preskripsi atau rekomendasi (prescription or
recommendation) terhadap konsekuensi‐konsekuensi
kebijakan sosial yang telah diterapkan. Penelaahan terhadap kebijakan sosial
tersebut didasari oleh oleh prinsip‐prinsip
umum yang dibuat berdasarkan pilihan‐pilihan
tindakan sebagai berikut:
· Penelitian
dan rasionalisasi yang dilakukan untuk menjamin keilmiahan dari analisis yang
dilakukan.
· Orientasi
nilai yang dijadikan patokan atau kriteria untuk menilai kebijakan sosial
tersebut berdasarkan nilai benar dan salah.
· Pertimbangan
politik yang umumnya dijadikan landasan untuk menjamin keamanan dan stabilitas.
Perubahan
Struktur Pasar Konsumen
· Pasar
Persaingan Sempurna
Jenis pasar persaingan
sempurna terjadi ketika jumlah produsen sangat banyak sekali dengan memproduksi
produk yang sejenis dan mirip dengan jumlah konsumen yang banyak. Contoh
produknya adalah seperti beras, gandum, batubara, kentang, dan lain‐lain.
Sifat‐sifat
pasar persaingan sempurna :
o Jumlah
penjual dan pembeli banyak
o Barang
yang dijual sejenis, serupa dan mirip satu sama lain
o Penjual
bersifat pengambil harga (price taker)
o Harga
ditentukan mekanisme pasar permintaan dan penawaran (demand and supply)
o Posisi
tawar konsumen kuat
o Sulit
memperoleh keuntungan di atas rata‐rata
o Sensitif
terhadap perubahan harga
o Mudah
untuk masuk dan keluar dari pasar
· Pasar
Monopolistik
Struktur pasar
monopolistik terjadi manakala jumlah produsen atau penjual banyak dengan produk
yang serupa/sejenis, namun di mana konsumen produk tersebut berbeda‐beda
antara produsen yang satu dengan yang lain. Contoh produknya adalah seperti
makanan ringan (snack), nasi goreng, pulpen, buku, dan sebagainya.
Sifat‐sifat
pasar monopolistik :
o Untuk
unggul diperlukan keunggulan bersaing yang berbeda
o Mirip
dengan pasar persaingan sempurna
o Brand
yang menjadi ciri khas produk berbeda‐beda
o Produsen
atau penjual hanya memiliki sedikit kekuatan merubah harga
·
Relatif mudah keluar
Pasar
Oligopoli
Pasar oligopoli adalah
suatu bentuk persaingan pasar yang didominasi oleh beberapa produsen atau
penjual dalam satu wilayah area. Contoh industri yang termasuk oligopoli adalah
industri semen di Indonesia, industri mobil di Amerika Serikat, dan sebagainya.
Sifat‐sifat
pasar oligopoli :
o Harga
produk yang dijual relatif sama
o Pembedaan
produk yang unggul merupakan kunci sukses
o Sulit
masuk ke pasar karena butuh sumber daya yang besar
o Perubahan
harga akan diikuti perusahaan lain
· Pasar
Monopoli
Pasar monopoli akan terjadi
jika di dalam pasar konsumen hanya terdiri dari satu produsen atau penjual.
Contohnya seperti microsoft windows, perusahaan listrik negara (pln),
perusahaan kereta api (perumka), dan lain sebagainya.
Sifat‐sifat
pasar monopoli :
o Hanya
terdapat satu penjual atau produsen
o Harga
dan jumlah kuantitas produk yang ditawarkan dikuasai oleh perusahaan monopoli
· Pola
rumah tangga
· Pergeseran
geografis dalam populasi
· Perusahaan
yang berhasil biasanya mengenali dan menanggapi kebutuhan dan tren yang belum
terpenuhi dengan mendapatkan laba dari aktifitas pemasaran yang di lakukan oleh
marketer. Perusahaan mendapatkan laba yang sangat besar jika mereka dapat
memanfaatkan fenomena yang terjadi dalam faktor demografi dengan baik. Di lain
sisi, perusahaan juga harus mampu meminimalisir resiko dan ancaman yang timbul
dari faktor demografi.
Referensi
http://pengetahuantentangsegmentasipasar.blogspot.co.id/