Evaluasi alternatif sebelum pembelian
Kriteria
dalam evaluasi
1. Pedoman –
pedoman tentang program pendidikan jasmani yang berlaku.
2. Persepsi para
pengembang program yang teruji secara teoritis.
3. Pertimbangan
evaluator.
Sesuai
dengan permasalahan terdahulu yaitu pada bagian pendahuluan pelaksana program
pendidikan jasmani. Oleh sebab itu program ini perlu di evaluasi. Dari evaluasi
tersebut pihak perencana, pengambil keputusan, dan pelaksana akan mendapatkan
masukan yang diperlukan guna penyempurnaan lebih lanjut.
Penelitian
evaluasi tentang pelaksanaan program pendidikan jasmani dapat dilakukan dengan
membandingkan antara proses pelaksanaan program atau proses pelaksanaan yang
program yang terjadi dalam pembelajaran dengan proses pembelajaran yang
seharusnya dilaksanakan atau yang sesuai kurikulum ideal, yaitu termuat dalam
buku GBPP kurikulum pendidikan jasmani.
Kunci
pelaksanaan program apakah program telah sesuai dengan criteria kurikulum ideal
yaitu yang tercantum dalam Buku Kurikulum Pendidikan Jasmani tahun 2004.
Kriteria menurut Ebel (1972), yang digunakan untuk menentukan nilai prestasi
yang diklasifikasikan atas dasar tingkatan sebagai berikut :
A = 81-100% Sangat
baik
B = 61-80% Baik
C = 41-60% Cukup
D = 21-40% Kurang
E = 0-20% Sangat
kurang
Atau Klasifikasi :
A = 81-100% sangat
memadai
B = 61-80% memadai
C = 41-60% cukup
memadai
D = 21-40 %kurang
memadai
E = 0-21% sangat kurang
memadai.
Menentukan
Alternatif Pilihan
Keputusan untuk membeli
yang diambil oleh pembeli itu sebenarnya merupakan kumpulan dari sejumlah
keputusan. Setiap keputusan membeli mempunyai
beberapa komponen:
1. Keputusan
tentang jenis produk ,
2. Keputusan
tentang bentuk produk ,
3. Keputusan
tentang merk ,
4. Keputusan
tentang penjualnya ,
5. Keputusan
tentang jumlah produk ,
6. Keputusan
tentang waktu pembelian ,dan
7. Keputusan
tentang cara pembayaran ,
Mengevaluasi
alternatif (alternative evaluation). Setelah
konsumen mendapat berbagai macam informasi, konsumen akan menentukan alternatif yang
ada untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya. Setelah kriteria yang akan
menjadi alterlatif pilihan ditentukan barulah konsumen menentukan alternative
produk yang menjadi pilihan.
Menaksir
Alternatif Pilihan
Dalam
penentuan Menaksir Alternatif Pilihan, ada kalanya harus melihat terlebih
dahulu penetuan dalam Menentukan Alternatif Pilihan suatu produk.
Kriteria yang telah di tentukan dalam menentukan alternatif pilihan produk
seperti : Pilihan Efektif dan atribut berbasis versus atribut proses pilihan.Kemudian
akan memunculkan beberapa alternatif produk, alternatif inilah
yang digunakan konsumen dalam Menaksir alternatif pilihan. Dalam menaksir
suatu alternatif dari pilihan yang ada maka konsumen harus memikirkan resiko
yang akan diterima apabila konsumen memilih alternatif tersebut, dan
meninggalkan alternatif lain yang ada.
Ada tiga sudut pandang
dalam menganalisis/menaksir alternatif pilihan keputusan
konsumen :
1. Sudut Pandang
Ekonomis
Konsumen sebagai orang
yang membuat keputusan secara rasional, yang mengetahui semua alternatif produk
yang tersedia dan harus mampu membuat peringkat dari setiap alternatif yang
ditentukan dipertimbangkan dari kegunaan dan kerugiannya serta harus dapat
mengidentifikasikan satu alternatif yang terbaik, disebut economic man.
2. Sudut Pandang
Kognitif
Konsumen sebagai
kognitif man atau sebagai problem solver. Kosumen merupakan pengolah
informasi yang selalu mencari dan mengevaluasi informasi tentang produk dan
gerai. Pengolah informasi selalu berujung pada pembentukan pilihan, terjadi
inisiatif untuk membeli atau menolak produk. Cognitive man berdiri di
antara economic man dan passive man, seringkali cognitive
man punya pola respon terhadap informasi yang berlebihan dan seringkali
mengambil jalan pintas, untuk memenuhi pengambilan keputusannya pada keputusan
yang memuaskan.
3. Sudut Pandang
Emosianal
Menekankan emosi
sebagai pendorong utama, sehingga konsumen membeli suatu produk. Favoritisme
buktinya seseorang berusaha mendapatkan produk favoritnya, apapun yang terjadi.
Benda-benda yang menimbulkan kenangan juga dibeli berdasarkan emosi.
Anggapan emotional man itu tidak rasional adalah tidak benar.
Mendapatkan produk yang membuat perasaannya lebih baik merupakan keputusan yang
rasional.
Menyeleksi
aturan pengambilan keputusan
Proses pengambilan
keputusan yang terdiri dari 5 tahap yaitu :
1. Menganalisis
keinginan dan kebutuhan
2. Pencarian
informasi
3. Penilaian
dan pemilihan alternative
4. Keputusan
untuk membeli
5. Perilaku
sesudah pembelian
Situasi pembelian
berkaitan dengan:
Pertama
: Lingkungan di dalam toko seperti ketersediaan produk, perubahan harga, dan
kemudahan belanja dengan pilihan berbelanja.
Kedua
: Situasi berkaitan dengan apakah produk yang di beli untuk hadiah atau untuk
diri nya sendiri. Konsumen biasanya menggunakan criteria yang berbeda dan
mungkin memilih merk yang berbeda dan mungkin memilih merk berbeda jika ia
membeli untuk dirinya sendiri.
Ketiga
: Situasi pembelian berkaitan dengan keadaan mood konsumen ketika berbelanja.
Keadaan senang atau keadaan susah mempengaruhi pemrosesan dan pencarian
informasi tentang produk.
Menurut Howard dan
Sheth ada 3 model dalam pengambilan keputusan :
Pemecahan
masalah yang luas yaitu pengambilan keputusan dimana pembeli belum
mengembangkan criteria pemilihan.
Pemecahan
masalah terbatas yaitu situasi yang menunjukan bahwa pembeli telah memakai
criteria pemilihan, tapi ia belum memutuskan merk apa yang terbaik.
Pemecahan
masalah berulang kali yaitu pemilih telah menggunakan criteria pemilhan dan
telah pula menetap kan produknya.
Variabel Stimulus
Variable stimulus
merupakan variabel yang berada di luar diri individu (faktor eksternal)
yang sangat berpengaruh dalam proses pembelian. Contohnya: Merek dan jenis
barang, iklan,pramuniaga,penataan barang, dan ruangan toko.
Variabel Respons
Variabel respons
merupakan hasil aktivitas individu sebagaireaksi dari variabel stimulus.
Variabel respons sangat bergantung pada faktor individu dan kekuatan
stimulus.Contohnya: keputusan membeli barang, pemberi penilaianterhadap barang,
perubahan sikap terhadap suatu produk.
Daftar
Referensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar