Artikel :
Teknologi informasi (Information Technology, IT) adalah sama
dengan teknologi lainnya, hanya informasi merupakan komoditas yang diolah
dengan teknologi tersebut. Dalam hal ini, teknologi mengandung konotasi
memiliki nilai ekonomi. Bentuk dari teknologi adalah kurnpulan pengetahuan
(knowledge) yang diimplementasikan dalam tumpukan kertas (stacked of papers),
atau sekarang dalam bentuk CD-ROM. Tumpukan kertas inilah yang didapatkan, jika
seseorang membeli sebuah teknologi dalam bentuk patent atau bentuk Hak atas
Kekayaan Intelektual atau HaKI (Intellectual Property Rights) lainnya.
Teknologi informasi adalah sarana dan prasarana (hardware,
software, useware) sistem dan metode untuk memperoleh, mengirimkan, mengolah,
menafsirkan, menyimpan, mengorganisasikan dan menggunakan data secara bermakna.
Oleh karena itu, teknologi informasi menyediakan begitu banyak kemudahan dalam
mengelola informasi dalam arti menyimpan, mengambil kembali, dan pemutahiran
informasi.
Selain itu, teknologi informasi adalah suatu teknologi yang
digunakan untuk mengolah, memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan,
memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang
berkualitas (Wardiana, 2002). Artinya informasi yang relevan, akurat dan tepat
Waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan, Serta
merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan.
Revolusi informasi global telah berhasil menyatukan
kemampuan komputasi, televisi, radio dan telefoni secara terintegrasi. Hal ini
juga merupakan hasil dari suatu kombinasi revolusi di bidang komputer personal,
transmisi data dan kompresi, lebar pita (bandwidth), teknologi penyimpanan data
(data storage) dan penyampai data (access) integrasi multimedia dan jaringan
komputer. Konvergensi dari revolusi teknologi tersebut telah menyatukan
berbagai media, yaitu suara (voice, audio), video, citra (image) grafik dan
teks (Adi Sasono, 2000).
Teknologi informasi dan internet sudah merasuk ke dalam
kehidupan kita sehari-hari, termasuk dalam bidang pendidikan. Maksudnya, saat
ini internet bukan lagi menjadi barang “lux”, bahkan sudah menjadi bagian yang
tidak terpisahkan dalam aktivitas kita sehari-hari baik sebagai pelajar,
mahasiswa, maupun bagi para pebisnis. Adapun fungsi teknologi informasi dalam
pendidikan dapat dibagi menjadi tujuh fungsi, yaitu:
1) sebagai gudang ilmu;
2) sebagai alat bantu pembelajaran;
3) sebagai fasilitas pendidikan;
4) sebagai standar kompetensi;
5) sebagai penunjang administrasi;
6) sebagai alat bantu manajemen sekolah; dan
7) sebagai infrastruktur pendidikan (Indrajit, 2004).
Dengan
semakin besar penerapan teknologi jaringan (networking) dengan cakupan dunia
atau Wide Area Network (WAN) dan pemanfaatan media internet untuk kegiatan
pembelajaran (cyber education/ virtual university) tanpa adanya kendala waktu,
tempat, geografis, dan fasilitas. Demikian halnya dengan adanyapembelajaran
berbasis internet dapat dengan mudah diterapkan secara efektif dan biaya yang
efisien. Dengan kata lain, teknologi informasi merupakan kunci dalam dua hal,
yaitu a) efisiensi proses dan b) memenangkan kompetisi.
Dengan
adanya kemudahan berkomunikasi menggunakan teknologi multimedia,
teleconference/video conference, memungkinkan adanya proses pembelajaran jarak
jauh melalui internet atau dikenal dengan istilah cyber education/virtual
university. Hal itu rnemungkinkan peserta didik/mahasiiswa dapat kuliah dimana
saja di seluruh penjuru dunia dan kapan saja karena jarak geografis dan waktu
bukan merupakan kendala utama.
Teknologi informasi yang dimaksudkan di sini adalah segala
bentuk penggunaan atau pemanfaatan kornputer (beserta seluruh asesoris dan
peripheralnya) dan internet untuk pembelajaran.[1][1]
- ICT dan Pendidikan
UNESCO bermaksud untuk memastikan bahwa semua Negara, baik
yang telah maju maupun yang sedang berkembnag, telah memiliki akses kepada
fasilitas-fasilitas pendidikan yang penting untuk mempersiapkan anak-anak muda
agar bisa memainkan perannya yang utuh dalam masyarakat modern dan memberikan
sumbangsih bagi bangsa yang berpengetahuan. Karena pentingnya ICT dalam tugas
sekolah saat ini, maka UNESCO sebelumnya telah menerbitkan berbagai buku dalam
bidang ini sebagai media praktis untuk membantu Negara-negara anggota,
misalnya: Informatics for Secondary
Education: A Curiculum for school (1994) dan Informatic for Primary Education
(2000). Perkembangan-perkembangan yang pesat dalam ICT saat ini menuntut
satu dokumen yang sepenuhnya baru sebagai pengganti atas terbitan-terbitan yang
pertama ini.
Semua pemerintah bertujuan menyediakan pendidikan
komprehensif yang mungkin bagi para warganya dalam batasan-batasan keuangan
yang tersedia. Karena posisi ICT dalam masyarakat-masyarakat modern begitu
penting, maka pengenalannya ke dalam sekolah-sekolah menengah pada agenda
politik akan menjadi sangat penting.
Pada saat yang sama, ICT menambah nilai kepada proses-proses
pembelajaran, dan kepada pengaturan dan manajemen lembaga-lembaga pendidikan.
Internet merupakan kekuatan pendorong bagi perkembangan dan inovasi tersebut di
Negara-negara yang telah maju dan sedang berkembang.
Negara-negara seharusnya bisa mengambil manfaat dari
berbagai perkembangan teknologi. Untuk bisa melakukan hal itu, para kader
professional mesti didik dengan latar belakang yang bagus, terlepas dari
platform-platform khusus computer atau sistem-sistem pengoperasian software.
Perkembangan-perkembangan teknologi menciptakan
perubahan-perubahan dalam pekerjaan dan dalam pengaturan kerja, dan
kompetensi-kompetensi yang dibutuhkan pun berubah. Yang terpenting untuk
dimiliki adalah kompetensi-kompetensi berikut ini:[2][2]
· Pemikiran yang kritis
· Kompetensi yang generalis (luas
· Kompetensi-kompetensi ICT yang
memungkinkan pekerjaan seorang ahli
· Pembuatan keputusan
· Penanganan situasi-situasi yang
dinamis
· Bekerja sebgai anggota sebuah tim,
dan
· Komunikasi yang efektif
Model pengembangan ICT
- Pengembangan ICT sebagai kontinum yang didalamnya system pendidikan atau sekolah bisa menunjuk dengan tepat suatu pendekatan yang berhubungan dengan pertumbuhan ICT untuk konteks khususnya. Model ini disebut kontinum pendekatan terhadap pengembangan ICT.
- Menggambarkan tahap-tahapan yang berbeda dalam cara di mana orang-orang yang paling sering terlibat dalam penggunaan ICT di sekolah-sekolah,guru-guru dan siswa-siswa, menemukan, mempelajari, memahami dan mengkhususkan diri pada penggunaan alat-alat ICT. Model ini disebut tahapan-tahapan pengajaran dan pembelajaran dengan dan melalui ICT.[3][3]
- Pembelajaran Berbasis Internet
Internet adalah gabungan dari
jarlngan-jaringan computer (LAN) di
seluruh
dunia yang saling terhubung. Sedangkan di sisi lain internet juga merupakan
sumber informasi global yang memanfaatkan kumpulan jaringan-jaringan komputer
tersebut sebagai medianya. Dengan demikian, internet adalah jaringan global
yang menghubungkan beribu-ribu bahkan berjuta-juta jaringan komputer
(local/wide areal network) dan computer pribadi (stand alone), memungkinkan
setiap komputer yang terhubung kepadanya dapat menghubungi banyak kolnputer
kapan saja, dan dari mana saja di belahan bumiini untuk mengirim berita,
memperoleh informasi ataupun mentransfer data (Murni, 2008: 5). Jaringan ini
bukan merupakan suatu organisasi atau institusi karena tidak satu pihak pun
yang mengatur dan memilikinya.
Penggunaan internet untuk keperluan
pembelajaran yang semakin meluas terutama di negara-negara maju merupakan fakta
yang menunjukkan bahwa dengan media ini dimungkinkan diselenggarakannya proses
pembelajaran yang lebih efektif. Hal itu terjadi karena dengan sifat dan
karakteristik internet yang cukup khas Sehingga diharapkan bisa digunakan
sebagai media pembelajaran sebagaimana media lain telah dipergunakan sebelumnya
seperti radio, televisi, CD-ROM interaktif dan lain-lain.
Di antara keseluruhan fasilitas Internet tersebut terdapat
lima aplikasi standar internet yang dapat digunakan untuk keperluan
pembelajaran (Purbo, 1996), yaitu E-mail, Mailing List (milis), Newsgroup, File
Transfer Protocol (FTP), dan World Wide Web (WWW).
Internet sebagai media pembelajaran yang diharapkan akan
menjadi bagian dari suatu proses pembelajaran di sekolah, ada beberapa kondisi
yang harus dimiliki oleh internet agar bisa dimanfaatkan secara optimal dalam
kegiatan pernbelajaran. Kondisi yang harus mampu didukung oleh internet
tersebut terutama berkaitan dengan strategi pembelajaran yang akan
dikembangkan, yang kalau dijabarkan secara sederhana, bisa diartikan sebagai
kegiatan komunikasi yang dilakukan untuk mengajak peserta didik mengerjakan
tugas-tugas dan membantu peserta didik dalam memperoleh pengetahuan yang
dibutuhkan dalam rangka mengerjakan tugas-tugas tersebut (Boettcher,1999).
Strategi pembelajaran ini meliputi pembelajaran, diskusi,
membaca, penugasan, presentasi, dan evaluasi, secara umum pelaksanaannya
tergantung dari satu atau lebih dari tiga mode dasar dialog/komunikasi sebagai
berikut: a) dialog/komunikasi antara guru dengan peserta didik; b)
dialog/komunikasi antara peserta didik dengan sumber belajarj dan C)
dialog/kornunikasi di antara peserta didik (Boettcher, 1999).
Apabila ketiga aspek tersebut bisa diselenggarakan dengan
komposisi yang serasi, maka, diharapkan akan terjadi proses pembelajaran yang
efektif. Para pakar pendidikan menyatakan bahwa keberhasilan dalam pencapaian
tujuan/kompetensi dari pembelajaran sangat ditentukan oleh keseimbangan antara
ketiga aspek komunikasi tersebut (Pelikan, 1992). Kemudian dinyatakan pula
bahwa perancangan suatu kegiatan pembelajaran dengan mengutamakan keseimbangan
antara ketiga dialog/komunikasi tersebut sangat penting pada lingkungan
pembelajaran berbasis Web (Bottcher, 1995).
Program pembelajaran berbasis web atau portal pembelajaran
ini ditujukan untuk menyediakan fasilitas berbasis Web yang memungkinkan
pembelajaran lebih mandiri tanpa dibatasi oleh waktu dan jarak.
Fasilitas-fasilitas standar yang dapat disediakan untuk program pembelajaran
ini adalah: 1) direktori pengelolaan modul-modul pembelajaran online; 2) kelas
virtual; 3) manajemen komunikasi dan kolaborasi: bulletin board, chat, forum
diskusi; 4) manajemen informasi; dan 5) perpustakaan digital.
Fasilitas-fasilitas standar ini mempunyai fleksibilitas untuk menampung content
pembelajaran dalam jumlah besar dan memungkinkan unltuk di-sharing sebagai aset
bersama komunitas pendidikan.
Internet merupakan media yang bersifat multirupa, pada satu
sisi intemet bisa digunakan untuk berkomunikasi secara interpersonal misalnya
dengan menggunakan e-inail dan chat sebagai sarana berkoimunikasi antarpribadi
(one-to-one communications), di sisi lain dengan e-mail pun peserta didik bisa
melakukan komunikiasi dengan lebih dari satu orang atau sekelompok peserta
didik yang lain (one-to-many communications). Bahkan, internet juga memiliki
kemampuan sebagai media untuk melakukan diskusi dan kolaborasi oleh sekelompok
orang. Di samping itui dengan kemampuannya untuk menyelenggarakan komunikasi
tatap muka (teleconference), memungkinkan pengguna internet untuk berkomunikasi
secara audio visual sehingga dimungkinkan terselenggaranya komunikasi verbal
maupun nonverbal secara real-time.
Dengan demikian, secara nyata internet bisa digunakan dalam
pembelajaran di Sekolah karena memiliki karakteristik yang khas, yaitu: ( 1)
sebagai media interpersonal dan juga sebagai media massa yang memungkinkan
terjadinya komunikasi one-to-one maupun one-to-money (2) memiliki sifat
interaktif; dan (3) memungkinkan terjadinya komunikasi secara sinkron (real-time)
maupun tertunda (asyncronous) sehingga memungkinkan terselenggaranya ketiga
jenis dialog/komunikasi yang merupakan syarat terjadinya Suatu proses
pembelajaran. Dengan karakteristiknya yang khas ini dimungkinkan pada suatu
saat nanti internet bisa menjadi media pembelajaran yang paling terkemuka dan
paling banyak digunakan secara luas. [4][4]
- Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Pendidikan
Teknologi informasi harus mengambil peran sentral dalam
upaya mengembangkan pendidikan, bail: itu proses pendidikan formal maupun
pelatihan. Teknologi informasi dapat berperan dalam pendidikan terbuka jarak
jauh. Seperti di Universitas Terbuka, pemanfaatan teknologi informasi rnampu
meningkatkan kualitas pembelajaran dan memperluas jangkauan akses layanan
pendidikan. Selain itu, penerapan teknologi informasi dapat digunakan untuk
peningkatan kualitas pendidikan melalui pelatihan guru dan dosen secara
nasional. Demikian pula pendidikan jarak jauh yang memanfaatkan teknologi
informasi untuk pelatihan bagi berbagai kelompok masyarakat, misalnya usaha
kecil dan menengah, birokrasi pada pemerintah daerah, guru dan dosen dan
lain-lain.
Teknologi informasi dapat digunakan untuk rnemudahkan kerja
sama antara pakar dengan mahasiswa yang letaknya berjauhan secara fisik.
Dahulu, seseorang harus berjalan jauh untuk menemui seorang pakar guna
mendiskusikan sebuah masalah. Saat ini hal itu dapat dilakukan dari rumah
dengan mengirimkan e-mail. Makalah dan penelitian dapat dilakukan dengan saling
tukar-menukar data melalui internet, e-mail, ataupun dengan menggunakan
mekanisme file sharing. Bayangkan apabila seorang mahasiswa di Papua dapat
berdiskusi masalah kedokteran dengan seorang pakar di universitas terkemuka di
pulau Jawa. Mahasiswa di manapun di Indonesia dapat mengakses pakar atau dosen
yang terbaik di Indonesia dan bahkan di dunia. Batasan geografis bukan menjadi
masalah lagi.
Daftar Referensi : http://edukasi.kompasiana.com/2014/05/25/teknologi-informasi-dan-pendidikan-saling-membutuhkan-659899.html
Nama : Deivy Triasti Apriliasanti
Kelas : 2EA03
NPM : 12213136
Tidak ada komentar:
Posting Komentar